HOME  SERVICES  KATALOG  DOWNLOADS  SUPPORT

    


Translate / Pilih Bahasa :
         


 
 
 

ARTIKEL :



 

 

 

 

 

CEBAKAN EMAS PRIMER

 

 

Endapan emas primer merupakan endapan yang terbentuk bersamaan dengan proses pembentukan batuan. Sebagian besar endapan emas di Indonesia dihasilkan jenis endapan epithermal. Selain emas, mineral-mineral ekonomis yang dihasilkan dari endapan epithermal antara lain perak, tembaga, timbal, seng, antimon, merkuri, wolfram, kadmiun, dan topaz.

Endapan ernas epithermal adalah hasil dari sistem hydrothermal yang berskala besar dilingkungan volkanik. Dalam suatu sumber panas magmatik, suatu sumber air tanah dalam, metal dan penurunan sulfur, dan zona-zona rekahan yang regas di kerak bumi bagian atas adalah material-material yang paling penting. Karena material-material ini tersedia sepanjang sejarah kerak bumi, dengan demikian tidak ada pembatasan dalam umurnya. Pencampuran dari material-material ini menyebabkan terbentuknya endapan-endapan emas epithermal.

Tipe endapan epithermal didominasi oleh urat-urat kuarsa (stockwork veins) yang mengisi ruang terbuka (open space) dan tersebar (disseminated), yang umumnya terdiri dari urat-urat breksi (Hedenquist dkk., 1996). Endapan emas dalam batuan volkanik ini pada umumnya terdapat dalam bentuk urat-urat tipis sebagai hasil penyusupan larutan air panas (hydrothermal) yang mengandung mineral ke dalam rekahan, kemudian mineral terendapkan karena proses pendinginan di rekahan tersebut. Batuan volkanik yang menjadi rumah dari endapan itu biasanya terdiri dari breksi kemudian berinteraksi dengan lava, sehingga menghasilkan intrusi. Intrusi ini menyebabkan terbentuknya rekahan/celah-celah disekitar zona intrusi.

batu emas

Menurut Sukandarrumidi (2007), proses terbentuknya emas endapan epithermal dapat diuraikan sebagai berikut: emas diangkut oleh larutan hidrothermal yang kaya akan ligand HS- dan OH-. Ligan ini mengangkut emas hingga ke tempat pengendapannya. Kehadiran breksi hidrothermal merupakan salah satu cirri adanya proses pendidihan pada larutan hidrotermal. Pendidihan terjadi karena ada pertemuan antara larutan yang bersuhu tinggi (hydrotermal) dengan larutan yang bersuhu rendah (larutan meteoric). Selama proses pendidihan ini tekanan menjadi semakin besar sehingga mengancurkan dinding batuan yang dilalui larutan hydrothermal. Akibat proses pendidihan tersebut, yaitu hilangnya gas H2S, terjadi peningkatan pH dan penurunan suhu. Ketiga proses tersebut dapat mengantarkan emas pada batuan sehingga kadar emas primer tinggi biasanya dijumpai di breksi hydrothermal .

Perpaduan antara proses fisika dan kimiawi tersebut menyebabkan terjadinya mineralisasi Terdapat suatu kelompok unsur-unsur yang umumnya berasosiasi dengan mineralisasi epitermal, meskipun tidak selalu ada atau bersifat eksklusif dalam sistem epitermal. Asosiasi klasik unsur-unsur ini adalah: emas (Au), perak (Ag), arsen (As), antimon (Sb), mercury (Hg), thallium (Tl), dan belerang (S). Dalam endapan yang batuan penerimanya karbonat (carbonat-hosted deposits), arsen dan belerang merupakan unsur utama yang berasosiasi dengan emas dan perak (Berger, 1983), beserta dengan sejumlah kecil tungsten/wolfram (W), molybdenum (Mo), mercury (Hg), thallium (Tl), antimon (Sb), dan tellurium (Te); serta juga fluor (F) dan barium (Ba) yang secara setempat terkayakan. Dalam endapan yang batuan penerimanya volkanik (volcanic-hosted deposits) akan terdapat pengayaan unsur-unsur arsen (As), antimon (Sb), mercury (Hg), dan thallium (Tl); serta logam-logam mulia (precious metals) dalam daerah-daerah saluran fluida utama, sebagaimana asosiasinya dengan zone-zone alterasi lempung. Menurut Buchanan (1981), logam-logam dasar (base metals) karakteristiknya rendah dalam asosiasinya dengan emas-perak, meskipun demikian dapat tinggi pada level di bawah logam-logam berharga (precious metals) atau dalam asosiasi-nya dengan endapan-endapan yang kaya perak dimana unsur mangan juga terjadi. Mineral gangue yang utama adalah kuarsa sehingga menyebabkan bijih keras dan realtif tahan terhadap pelapukan. Tekstur mineral-mineral kuarsa yang terdapat pada mineralisasi endapan epitermal umumnya yang bertekstur vuggy, dogteeth, branching (bercabang) dan fracturing (hancuran, banded, colloform, massive, breccia, crackle)

Mineralisasi sebagai akibat dari kegiatan proses hydrothermal tersebut menyebabkan batuan samping mengalami ubahan (alteration), Corbett dan Leach (1996) mengemukakan komposisi batuan samping berperan mengkontrol mineralogi alterasi. Pada zona alterasi inilah terjadi perubahan kompisisi mineral batuan. Perubahan komposisi mineral ini bisa terjadi karena proses kimia maupun akibat dari pengaruh dari peroses magmatisme.

Kecenderungan terdapatnya emas terdapat pada zona epithermal atau disebut zona alterasi hidrothermal. Zona alterasi hidrotermal merupakan suatu zona dimana air yang berasal dari magma atau disebut air magmatik bergerak naik kepermukaan bumi. Celah dari hasil aktivitas gunung api menyebabkan air magmatik yang bertekanan tinggi naik ke permukaan bumi. Saat air magmatik yang yang berwujud uap mencapai permukaan bumi terjadi kontak dengan air meteorik yang menyebabkan larutan ion tio kompleks, ion sulfida, dan ion klorida yang membawa emas terendapkan.

Air meteorik biasanya menempati zona-zona retakan-retakan batuan beku yang mengalami proses alterasi akibat pemanasan oleh air magmatik. Seiring dengan makin bertambahnya endapan dalam retakan-retakan tersebut, semakin lama retakan-retakan tersebut tertutup oleh akumulasi endapan dari logam-logam yang mengandung ion-ion kompleks yang mengandung emas.

Pada Zona Alterasi inilah umumnya terdapat potensi mineralisasi emas yang dapat diidentifikasi dengan melihat lapisan pirit atau tembaga pada suatu reservoar yang tersusun atas batuan intrusif misalnya granit atau diorit. Terutama yang terletak pada daerah patahan dan batuan terobosan. Sehingga keberadaan mineralisasi emas pada zona alterasi, selain dari struktur geologinya, dapat diketahui dari pola-pola patahan dan lineament (kelurusan).

Oleh karenanya, untuk mengetahui informasi awal tentang potensi keberadaan cebakan mineral logam yang ada di permukaan pada daerah telitian berdasar pada jenis litologi batuan dan mengamati kontinuitas hubungan antara singkapan satu dengan yang lainnya akan keberadaan urat kuarsa, perhatikan juga struktur geologi (sesar), jejak proses hydrothermal. Struktur geologi yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi mineralisasi emas adalah lineament (kelurusan) dan patahan. Setelah tahu pola-pola lineament yang ada maka dapat ketahui zona alterasi. Pada zona alterasi inilah terjadi perubahan kompisisi mineral batuan. Perubahan komposisi mineral ini bisa terjadi karena proses kimia maupun akibat dari pengaruh dari peroses magmatisme. Pada Zona Alterasi inilah umumnya terdapat potensi mineralisasi emas. Terutama yang terletak pada daerah patahan dan batuan terobosan.

Sumber mata air panas. merupakan salah satu ciri jejak hydrothermal.

Batuan Nat, yaitu batuan yang tersusun berbaris, mineral gangue yang utama adalah kuarsa sehingga menyebabkan bijih keras dan realtif tahan terhadap pelapukan.. Batuan ini sebelumnya tertanam dalam tanah, akibat erosi yang mengikis tanah membuat batuannya terekspose.

batuan nat

Batuan profile, bagian batuan vein/urat/jalur yang nampak dipermukaan. Perhatikan singkapan urat kuarsa yang membawa mineral logam,seperti oksida besi, pyrite, calcopyrite,galeba, dll.

 

Hal 01 / Berikutnya

 

 

 

 

Pada umumnya endapan emas terjadi akibat proses magmatik epigenetik yang menghasilkan endapan hidrothermal, khususnya endapan epithermal yang berkaitan dengan batuan intrusi porfiri. Endapan emas epithermal yang ekonomis biasanya terdapat dalam urat-urat kuarsa (stockwork veins) dan sebagian dijumpai tersebar atau terdiseminasi dalam batuan induknya (umumnya batuan volkanik). Dalam endapan epithermal, bijih emas biasanya berasosiasi dengan perak (Ag) dan logam dasar (Cu, Pb, Zn) dengan perbandingan kadar yang bervariasi.

 


 

Recent Search Terms :

PROSPECTORunited.com,  Negri Penambang, pertambangan emas,  tambang emas rakyat, gold rush, pemburu emas, penambang emas, informasi teknologi tambang, pengolahan mineral, teknologi pengolahan emas, teknologi tambang emas, proses mengolah emas dan perak.


Popular Search Terms :

pengolahan mineral, BUKU PERTAMBANGAN, tehnologi tambang, TAMBANG EMAS, lokasi tambang emas, pemburu emas, Carbon In Pulp, GOLD MINNING, GOLD REFINNING, tehnologi pertambangan, mengolah perak, jual beli emas, mendulang emas, metode CIP,


Random Search Terms :