-
Dredging
Dredging adalah teknik penambangan yang dilakukakan bila endapan
placer terletak di bawah permukaan air, misalnya di lepas pantai, sungai, danau
atau lembah yang tersedia banyak air. Pada tambang ini banyak dilakukan pada
pertambangan skala kecil termasuk tambang rakyat dengan menggunakan kapal keruk
(dredge) atau dengan dragline yang dikombinasi dengan pengolahan di atas pontoon
/ rakit (floating washing plants).

Menurut Turner, 1975, dredges
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
-
Mekanik
- Bucket line.
- Bucket – wheel suction.
- Dripper.
-
Hidraulik
- Suction.
- Cutter head.
Alat-alat yang dipakai pada penambangan kapal
keruk berdasarkan alat galinya dibedakan menjadi tiga, yaitu :
-
Multy bucket dredge, kapal keruk yang alat
galinya berupa rangkaian mangkok (bucket)
-
Cutter suction dredge, alat galinya berupa
pisau pemotong yang menyerupai mahkota.
-
Bucket wheel dredge, alat galinya
dilengkapi dengan timba yang berputar (bucket wheel)

Meskipun metode ini sebagian besar
telah digantikan oleh metode modern, dredging masih banyak dilakukan
oleh penambang skala kecil dengan menggunakan kapal keruk hisap. Ini
adalah mesin kecil yang mengapung di atas air dan biasanya
dioperasikan oleh beberapa orang. Sebuah rangkaian dredging hisap
terdiri dari mesin pompa hisap, kotak konsentrator, dan kompresor
yang didukung oleh ponton.

Pada selang isap dikendalikan oleh penambang
bekerja di bawah air (penyelam). Para penyelam menggunakan kompresor untuk
mencukupi kebutuhan oksigen .
Dampak dari sistem penambangan model ini
umumnya mengakibatkan terjadinya kolam-kolam air yang ada disepanjang sungai
akibat pengerukan oleh mesin keruk. Degradasi lingkungan yang mungkin
terjadi pada sistem penambangan metode ini adalah terganggunya sisten
hydrologi air tanah.

Metode penambangan ini umum diterapkan
diberbagai daerah operasi pertambangan rakyat di Indonesia, seperti di
Sungai Kahayan,Bukitrawi, Palangkaraya-Kalimantan Tengah; Sungai Katingan,
Katingan-Kalimantan Tengah; Sungai Batang Asai, Sarolangun-Jambi; Sungai
Batang Hari, Mersam, Muara Bulian-Jambi; Sungai Batahan Aek Nabirong, Ranah
Batahan, Pasaman Barat-Sumatera Barat; Sungai Batang Hari, Tiumang,
Dharmasraya-Sumatera Barat; Sungai Sarah Raya, Aceh Jaya-NAD, dll
Sebelumnya /
Hal 02