HOME  SERVICES  KATALOG  DOWNLOADS  SUPPORT

    


Translate / Pilih Bahasa :
         


 
 
 

ARTIKEL :



 

 

 

 

 

  1. Dredging

Dredging adalah teknik penambangan yang dilakukakan bila endapan placer terletak di bawah permukaan air, misalnya di lepas pantai, sungai, danau atau lembah yang tersedia banyak air. Pada tambang ini banyak dilakukan pada pertambangan skala kecil termasuk tambang rakyat dengan menggunakan kapal keruk (dredge) atau dengan dragline yang dikombinasi dengan pengolahan di atas pontoon / rakit (floating washing plants).

Menurut Turner, 1975, dredges dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Mekanik
    - Bucket line.
    - Bucket – wheel suction.
    - Dripper.

  2. Hidraulik
    - Suction.
    - Cutter head.

Alat-alat yang dipakai pada penambangan kapal keruk berdasarkan alat galinya dibedakan menjadi tiga, yaitu :

  1. Multy bucket dredge, kapal keruk yang alat galinya berupa rangkaian mangkok (bucket)

  2. Cutter suction dredge, alat galinya berupa pisau pemotong yang menyerupai mahkota.

  3. Bucket wheel dredge, alat galinya dilengkapi dengan timba yang berputar (bucket wheel)

rakit-tambang-emas-dredging

Meskipun metode ini sebagian besar telah digantikan oleh metode modern, dredging masih banyak dilakukan oleh penambang skala kecil dengan menggunakan kapal keruk hisap. Ini adalah mesin kecil yang mengapung di atas air dan biasanya dioperasikan oleh beberapa orang. Sebuah rangkaian dredging hisap terdiri dari mesin pompa hisap, kotak konsentrator, dan kompresor yang didukung oleh ponton.

sluice-box-dredging

Pada selang isap dikendalikan oleh penambang bekerja di bawah air (penyelam). Para penyelam menggunakan kompresor untuk mencukupi kebutuhan oksigen .

penyelam-penambang-emas-dredging

Dampak dari sistem penambangan model ini umumnya mengakibatkan terjadinya kolam-kolam air yang ada disepanjang sungai akibat pengerukan oleh mesin keruk. Degradasi lingkungan yang mungkin terjadi pada sistem penambangan metode ini adalah terganggunya sisten hydrologi air tanah.

Metode penambangan ini umum diterapkan diberbagai daerah operasi pertambangan rakyat di Indonesia, seperti di  Sungai Kahayan,Bukitrawi, Palangkaraya-Kalimantan Tengah; Sungai Katingan, Katingan-Kalimantan Tengah; Sungai Batang Asai, Sarolangun-Jambi; Sungai Batang Hari, Mersam, Muara Bulian-Jambi; Sungai Batahan Aek Nabirong, Ranah Batahan, Pasaman Barat-Sumatera Barat;  Sungai Batang Hari, Tiumang, Dharmasraya-Sumatera Barat; Sungai Sarah Raya, Aceh Jaya-NAD, dll

 

 

 

 

 

 

 

Sebelumnya / Hal 02

 

 

 

 

Cebakan emas sekunder / aluvial di Indonesia terdapat terutama pada pulau-pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Sebaran emas aluvial berada pada permukaan atau dekat permukaan, dengan spesifik emas berupa warna dan kilap yang sangat menarik. Sehingga keberadaan emas aluvial relatif mudah dikenali, dan mudah ditemukan. Dan pada umumnya sudah diusahakan oleh masyarakat menggunakan peralatan yang sederhana dengan tingkat perolehan penambangan dan pengolahan yang rendah

 


 

Recent Search Terms :

PROSPECTORunited.com,  Negri Penambang, pertambangan emas,  tambang emas rakyat, gold rush, pemburu emas, penambang emas, informasi teknologi tambang, pengolahan mineral, teknologi pengolahan emas, teknologi tambang emas, proses mengolah emas dan perak.


Popular Search Terms :

pengolahan mineral, BUKU PERTAMBANGAN, tehnologi tambang, TAMBANG EMAS, lokasi tambang emas, pemburu emas, Carbon In Pulp, GOLD MINNING, GOLD REFINNING, tehnologi pertambangan, mengolah perak, jual beli emas, mendulang emas, metode CIP,


Random Search Terms :