SEBARAN ENDAPAN EMAS ALUVIAL
Endapan emas aluvial pada umumnya
menempati cekungan Kuarter, berupa lembah sungai yang membentuk
morfologi dataran atau undak. Endapan berupa bahan bersifat lepas,
atau belum terkonsolidasi secara sempurna, berukuran pasir –
kerakal, dapat berselingan dengan lapisan lempung dan atau lanau.
Lapisan pembawa emas, berbentuk lapisan tunggal atau perulangan ke
arah vertikal dan lateral teratur sampai tidak teratur, kemiringan
relatif datar, ketebalan hingga beberapa meter dengan kedalaman
relatif dangkal. Biasanya butiran emas tersebar secara vertikal dan
lateral tidak teratur (erratic). Endapan emas aluvial pada
lingkungan fluvial dapat berupa endapan sungai tidak aktif dan
sungai aktif.
-
Kondisi endapan emas pada sungai tidak
aktif
Batas sebaran endapan emas aluvial insitu, mudah
diidentifikasi, dengan tekstur dan struktur lapisan relatif jelas. Endapan
pembawa emas umumnya mempunyai lapisan penutup.


Bahan Penyusun Endapan Emas Aluvial
-
Endapan pembawa emas
Endapan pembawa emas aluvial tersusun atas fragmen
dan matriks bersifat lepas dan terpilah buruk sampai baik. Fragmen berukuran
kerikil sampai kerakal, kadang disertai berangkal sampai bongkah, umumnya
berbentuk membulat. Matriks berukuran pasir, terdiri dari mineral berat dan
mineral ringan. Jenis mineral berat tergantung pada jenis batuan induk serta
tipe mineralisasi dari endapan emas primernya, umumnya berupa magnetit dan
ilmenit, dan dapat disertai monasit, pirit, arsenopirit, kasiterit,
wolframit, shilit, sinabar, bismuth, galena, platinoid, turmalin, garnet,
kromit, rutil, barit, korundum, zirkon dan limonit. Jenis mineral ringan
umumnya feldspar dan kuarsa.

-
Mineral ikutan
Mineral ikutan pada endapan emas aluvial berupa
fragmen dan matriks, jenis dan kuantitasnya dipengaruhi oleh batuan asal di
bagian hulu dan sekitarnya, tipe mineralisasi bijih emas primernya serta
jenis dan luas sebaran batuan asal endapan aluvial.

Berdasarkan karakteristiknya, mineral
ikutan yang umum dapat berupa mineral berat berharga dan aneka bahan.bahan
galian lain berupa gemstone, fosil, batuan beku, pasir kuarsa, lempung,
kaolin, batubara, gambut, sirtu, kayu terkersikkan.

Sebelumnya
/
Hal 02
|
|

Gemstone (batu mulia) termasuk batu permata adalah mineral
berbentuk kristal yang terjadi secara alami yang jarang ditemukan atau
langka, indah, dan tahan lama.
Keindahan batu mulia terbentuk oleh keunikan warna hasil perpaduan beberapa
mineral atau oleh sifat-sifat optis dari batuan itu sendiri seperti daya
dispersi (permainan warna). Ada juga mineral yang mempunyai warna
bermacam-macam dan diistilahkan allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran
zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda (inclusion) atau kehadiran
zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-unsur yang antara lain
terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam
campuran murni, unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah.
Aneka warna batu permata ini sangat mempersona manusia sehingga manusia
memberi gelar “mulia” pada batu-batu itu, Selain itu, karena kelangkaan dan
tahan lama (tahan terhadap abrasi, patah dan reaksi kimia) sehingga dapat
dinikmati selama beberapa generasi membuat batu permata menjadi berharga.
Kelompok komoditas batuan ini yang terdiri dari kalsedon, chert, kristal
kuarsa, opal, jasper, krisopras, kayu terkersikan/koral terkersikan, garnet,
giok, agat, intan, zirkon.
.
Recent Search Terms :
PROSPECTORunited.com,
Negri Penambang, pertambangan emas, tambang emas
rakyat,
gold rush, pemburu emas, penambang emas, informasi teknologi
tambang, pengolahan mineral,
teknologi pengolahan emas, teknologi tambang emas,
proses mengolah emas dan perak.
Popular Search Terms :
pengolahan mineral, BUKU PERTAMBANGAN, tehnologi tambang,
TAMBANG EMAS, lokasi tambang emas, pemburu emas, Carbon In Pulp, GOLD
MINNING, GOLD REFINNING, tehnologi pertambangan, mengolah perak, jual beli
emas, mendulang emas, metode CIP,
Random Search Terms :
|